Selasa, 03 Maret 2015

Sebuah Impian

Hai teman-teman semua. Perkenalkan nama saya reza, tujuan saya membuat blog ini untuk berbagi pendapat kepada teman-teman semua tentang tulisan saya buat. Oh iya apakah teman-teman semua tahu kisah tenggelamnya kapal van der wijck? Pasti teman-teman sudah tahu banyak tentang kapal buatan Belanda tahun 1930-an yang tenggelam itu. Nah, kali ini saya ingin meminta pendapat teman-teman sekalian tentang film yang berjudul tenggelamnya kapal van der wijck. Teman-teman tolong di baca dengan seksama yaaaa.

Tenggelamnya kapal van der wijck adalah salah satu film yang di adaptasi dari sebuah novel, dan penulis novelnya adalah salah satu seniman bangsa Indonesia yaitu H.Abdul Malik Karim Abdullah atau lebih dikenal dengan nama Buya Hamka. Tenggelamnya kapal van der wijck adalah film drama romantis tahun 2013 yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya. Pemain-pemain yang ikut berperan di film ini Reza Rahardian, Pevita Pearce, Herjunot Ali, Randy Nidji, Arzzeti Bilbina, Jajang C Noer, Niniek L Karim, dan Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto. Film ini adalah film termahal biaya produksi yang pernah diproduksi oleh Soraya Intercine Films. Film ini membutuhkan waktu sampai 5 tahun untuk membuat dialog, karena sutradara tidak mau kalau sampai pesan dari kisah ini tidak sampai ke para penonton. Waktu sampai 5 tahun itu tidak hanya untuk membuat skenario saja melainkan untuk observasi yang berfungsi membuat latar tempat, waktu, dan suasana seperti era 1930-an, dalam memilih pemeran-pemeran yang akan berperan sebagai tokoh di dalam kisah ini juga memakan waktu yang cukup panjang.

Inilah kisahnya. Pada tahun 1930-an di tanah Makassar tempat kelahiran seorang anak yang bernama Zainuddin, dia adalah anak yang yatim piatu dan hanya tinggal dengan seorang pengasuh namun dia mempunyai ayah yang berketurunan Minang. Pada suatu waktu Zainuddin mempunyai keinginan untuk pulang ke kampung halaman ayahnya. Awalnya dia datang kesana untuk belajar ilmu agama dan ingin berziarah ke makam ayah dan bundanya. Sesampainya disana dia mendapat perilaku yang rada tidak mengenakan, tetapi dia mencoba menanggapinya dengan biasa saja. Esoknya, saat dia sedang melihat keindahan pemandangan tiba-tiba ada sesuatu yang mengalihkan pandangannya, hal yang mungkin baginya lebih indah daripada pemandangan kota Batipuh yaitu seorang wanita yang berparas cantik bernama Hayati. Mereka berdua berkenalan, ternyata mereka berdua mempunyai rasa yang sama satu sama lain. Tak lama Zainuddin mengirimkan surat untuk Hayati, dan akhirnya mereka berdua berbicara, tetapi ada datuk yang melihat Hayati sedang berbicara dengan Zainuddin.
Singkat cerita datuk  Hayati tidak mengizinkan hubungan mereka, dan akhirnya datuknya Hayati malah menyarankan Zainuddin untuk pergi ke Padang Panjang, akhirnya mereka berdua pun berpisah. Pada awalnya Zainuddin hampir kehilangan semangat hidup, tetapi setelah Hayati menemuinya untuk menyampaikan selamat tinggal dan beberapa janji. Tak lama setelah Zainuddin pindah ke Padang Panjang, Hayati diizinkan oleh keluarganya untuk pergi ke tempat Zainuddin tinggal sekarang, alasan yang di lanturkan oleh Hayati adalah untuk melihat perlombaan kuda. Padahal niat utamanya dia hanya ingin bertemu kekasihnya. Setelah sampai disana Hayati tinggal sementara di rumah sahabatnya yaitu Khadijah. Khadijah mempunyai abang yaitu Aziz. Dan disitu awal retaknya hubungan Zainuddin dan Hayati.

Tak lama setelah kejadian itu, Hayati pun pulang ke Batipuh. Sementara di Padang Panjang Zainuddin melepas kerinduannya kepada Hayati melalui surat. Namun, kali ini tidak hanya kata-kata indah yang mengisi suratnya, tetapi sejumlah pertanyaan kepada Hayati yang menandakan bahwa dirinya menyimpan keraguan terhadap kekasihnya itu. Ternyata di keluarga Aziz sedang membicarakan untuk masalah pelamaran Aziz terhadap Hayati. Setelah beberapa hari Aziz dan Zainuddin mengirim surat lamaran kepada keluarga Hayati.

Di Batipuh, rumah Hayati, sedang berkumpul para tokoh masyarakat Batipuh, untuk membicarakan nasib Hayati. Setelah berunding untuk memutuskan siapa yang diterima lamarannya. Akhirnya lamaran Aziz lah yang diterima oleh para tokoh masyarakat, saat Hayati di tanya oleh para tokoh masyarakat, Hayati menjawab setuju, meski dihatinya menolak. Hayati pun mengimkan balasan surat lamaran yang dikirim oleh Zainuddin, setelah Zainuddin membacanya, betapa terpukul hatinya membaca surat itu, sang kekasih hati akan menikah dengan orang lain. Karena hal itu ia sampai jatuh sakit.

Setelah perhelatan itu selesai, selang beberapa hari Hayati dan Aziz mengunjungi Zainuddin untuk menjenguknya, Zainuddin sangat terpukul melihat Hayati  sudah bersuami sekarang. Zainuddin mengusir mereka berdua dan tidur di kasur lagi meratapi kesedihannya. Sesaat itu pula bang Muluk sahabatnya menghiburnya dan mencoba memberinya harapan. Untuk meneruskan impiannya, mereka berlayar ke Batavia untuk mengadu nasib, mencoba mengais rezeki disana. Untung saja bang Muluk mempunyai teman yang bekerja di salah satu perusahaan surat kabar yang beroperasi disana. Zainuddin memperlihatkan tulisan-tulisannya kepada teman beng Muluk, dan ternyata dia suka dengan apa yang ditulis Zainuddin. Dia mengajukan ke atasannya dan tanggapannya pun sama. Zainuddin  mulai menulis banyak cerita. Dan akhirnya dia pun mendapatkan rezeki yang cukup untuk menghidupi mereka berdua dan pada suatu waktu atasan temannya bang Muluk menawari sesuatu hal kepada Zainuddin, hal itu adalah tawaran untuk mengelola perusahaan surat kabar di Surabaya, sebenarnya perusahaan surat kabar itu sudah mulai sepi terbitan,tapi Zainuddin menerimanya dengan ikhlas dan hebatnya Zainuddin setelah sampai disana, semua berubah, perusahaan tersebut makin berkembang. Zainuddin pun menjadi orang kaya.

Pada suatu pertunjukkan cerita anak minang yang diambil dari buku-buku yang ditulis oleh Zainuddin. Zainuddin bertemu kembali dengan Hayati dan Aziz. Terlihat Zainuddin biasa saja dihadapan mereka berdua, tetapi hatinya masih sakit mengingat kejadian yang sudah lama terjadi itu. Aziz dan Hayati sedang mengalami kemiskinan karena ulah Aziz yang suka berjudi, sehingga mereka hanya bisa hidup pas-pasan, Aziz sangat licik dia tidak malu kepada Zainuddin untuk meminjam uang kepadanya untuk membayar hutang-hutangnya. Setelah acara itu selesai Zainuddin meninggalkan acara itu lebih dulu dari yang lain. Selang beberapa hari dari acara pertunjukkan tersebut, rumah tangga Aziz dan Hayati kembali runyam karena perilaku Aziz yang belum berubah, uang yang dipinjamkan Zainuddin sudah habis untuk membayar hutang-hutang. Namun, hutang-hutang itu tak kunjung hilang. Dan akhirnya mereka diusir dari rumah mereka karena tak mampu melunasi hitang-hutang mereka.

Singkat cerita Aziz dan Hayati bertamu ke rumah Zainuddin, dan meminta bantuannya untuk tinggal dirumah Zainuddin,  setelah beberapa lama Aziz izin pamit kepada Zainuddin untuk pergi, dan ia menitipkan istrinya kepada Zainuddin. Zainuddin menuruti permintaan Aziz, setelah beberapa lama Aziz pergi, datanglah sepucuk surat yang diantarkan oleh tukang pos, dan isinya adalah Aziz menceraikan Hayati. Setelah surat itu datang, ada kabar pula bahwa Aziz bunuh diri di kamar hotel. Karena Zainuddin menghargai pertemanannya dengan Aziz, dia memutuskan untuk memulangkan Hayati ke kampung halamannya dengan menggunakan kapal buatan Belanda yaitu van der wijck. Hayati pun pulang, saat di kapal terjadi sesuatu hal yang aneh tiba-tiba kapal tenggelam, dan Hayati pun menjadi salah satu korban dari kapal yang tenggelam itu. Zainuddin pun sadar bahwa Hayati adalah cinta sejatinya. Namun, itu semua sudah terlambat karena Hayati sudah meninggalkannya dari dunia ini. Tetapi, Zainuddin tidak terpuruk akan hal itu, ia mencoba mengahadapinya dengan sekuat mungkin. TAMAT.

Film ini memperlihatkan bahwa kekayaan alam yang ada di tanah air kita ini sangat banyak. Selain itu, film ini sukses membuat para penonton terbawa akan alur ceritanya, menurut saya film ini sangat hebat karena mampu menggambarkan era 1930-an. Tetapi pada film ini juga mempunyai kekurangan, kalau menurut saya film ini mempunyai durasi yang sangat lama, dan sebab tenggelamnya kapal van der wijck tidak dituturkan.

Pesan yang terkandung didalam film ini, kita sebagai bangsa Indonesia harus mengetahui semua budaya yang ada di Indonesia, harus mempunyai tekad hidup yang kuat, dan jangan mudah menyerah karena sesuatu hal. Percaya bahwa kita hidup mempunyai impian yang harus kita capai, jangan sampai impian kita mudah kandas dengan suatu hal. Jadi impikan yang kalian mau dan lakukan dengan maksimal.

Oke teman-teman inilah sebuah review tentang sebuah film drama romantis. Menurut kalian gimana bagus atau tidak?. Ayo teman-teman comment yang banyak ya…….